Safelink

Khalifah Ke-8 Daulah Bani Abbas : Khalifah Abdullah Al-Makmun (198-218 H = 809- 833 M)

Khalifah Ke-8 Daulah Bani Abbas : Khalifah Abdullah Al-Makmun (198-218 H = 809- 833 M)

Abdullah Al-Makmun dilahirkan pada tanggai 15 Rabiul Awwal 170 H/786 M, bertepatan dengan wafat kakeknya Musa Al-Hadi dan naik tahtanya Harun Al-Rasyid. Ayahnya bernama Harun Al-Rasyid dan ibunya seorang keturunan Persia.

Abdullah AI-Makmun termasuk seorang yang jenius. Sebelum usia 5 tahun Ia dididik agama dan membaca Al-Qur’an oleh dua orang adil yang terkenal bernama Kasai nahvi dan Yazidi.

Untuk belajar Hadits, Harun Al-Rasyid menyerahkan kedua puteranya Al-Makmun dan Al-Amin kepada Imam Malik di Madinah. Kedua puteranya itu belajar kitab Al-Muwatta (kitab hadits Imam Malik) dan mengikuti ceramah-ceramah dari gurunya itu. Dalam waktu yang singkat, Abdullah AI-Makmun telah menguasai. ilmu-ilmu kesusastraan, tata negara, hukum, hadits, falsafah, astronomi dan berbagai ilmu pengetahuan lainnya. Ia hafal Al-Qur’a begitu juga menafsirkannya.

Abdullah Al-Makmun menjadi khalifah setelah Al-Amin meninggal dunai, sebagai khalifah yang ke- 8 dari Daulah bani Abbas. Ia terkenal seorang administrator yang termasyhur karena kebijaksanaan dan kesabarannya. Ia mencurahkan perhatiannya yang besar pada tugas reorganisasi pemerintahan ketika mengalami kemunduran selama pemerintahan dipegang oleh adiknya Al-Amin. Ia melakukan peninjauan rahasia di jalan-jalan kota yang didampingi oleh Ahmad bin Abu Khalid, pengurus rumah tangga istana. la mengangkat para administrator yang cakap

untuk menjadi gubernur di berbagai propinsi dan terus mengawasi langkah mereka.
Abdullah A1-Makmun membentuk sebuah Dewan Negara yang anggotanya terdiri dan wakil semua kalangan masyarakat. Tidak ada perbedaan kelas atau agama, pelayanan masyarakatnya terbuka untuk siapa saja. Para wakil rakyat mendapat kebebasan penuh dalam mengemukakan pendapat dan bebas berdiskusi di depan khalifah.

Al-Makmun mempunyai banyak dinas rahasia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, terutama di wilayah jajahan Bizantium. Dengan demikian ia dapat rnengetahui berbagai kejadian, sekalipun kejadian itu yang terkecil yang terjadi di dalam kerajaannya. Ia telah mmembentuk dinas rahasia yang paling besar pada zamannya. Di Bagdad saja terdaftar 1.700 dinas rahasia wanita.

A1-Makmun seorang khalifah yang bermurah hati. Sebagai contoh ia pernah memberikan ampunan kepada para pemberontak. Ia pernah menumpas pemberontakan di Yaman dan Khurasan, tetapi para pemberontak itu ditindak dengan perlakuan yang lunak sekali. Ibrahim pamannya pernah memaklumkan dirinya sebagai khalifah di Bagdad, sewaktu Al-Makmun berada di Merwa. Setelah tertangkap Ibrahim menduga Ia akan dihukum mati, tetapi AI-Makmun mengampuninya, bahkan ia ditempatkan kembali di tempatnya yang lama.

Perlakuan terhadap orang-orang non muslim dapat dijadikan contoh. Rakyatnya yang bukan beragama Islam dengan bebas menyatakan pendapatnya, begitu juga melakukan ibadahnya. Mereka mmempunyai hak yang sama dengan kaum muslimin. Ia membentuk sebuah Dewan negara yang anggotanya terdiri dari berbagai agama, Islam, Kristen,

Yahudi dan Zoroaster. Bahkan sejumlah orang non muslim menduduki jabatan penting dalam pemerintahan. Seperti Gabrail bin Bakhtishu, seorang sarjana Kristen yang memegang posisi tinggi di kerajaannya.

Wilayah kekuasaan Al-Makmun luas sekali, membentang dari pantai Atlantik di Barat hingga ke tembok Besar Tiongkok di Timur. Ia seorang penguasa yang paling berbakat, paling mengetahui dan yang paling terpelajar.

Usaha lain dari Khalifah Al-Makmun ialah mendirikan majlis ilmu pengetahuan yang bernama “Baitul Hikmah”. Untuk menghindari terjadinya perselisihan antara sesama umat Islam (terjadinya khilafiyah), Ia mengadakan majlis munazharah untuk mempersoalkan agama yang pelik. Majils ini bersidang di hadapan khalifah dan dihadiri oleh para ulama kenamaan. Hasil pembahasan ini disiarkan ke seluruh rakyat agar mereka beramal menurut hukum yang sama berdasarkan atas pendapat-pendapat yang telah disepakati oleh para ulama.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Tampilkan Komentar
Sembunyikan Komentar

0 Response to "Khalifah Ke-8 Daulah Bani Abbas : Khalifah Abdullah Al-Makmun (198-218 H = 809- 833 M)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel


Like this blog? Keep us running by whitelisting this blog in your ad blocker.

This is how to whitelisting this blog in your ad blocker.

Thank you!

×